Panduan tentang Menu

"Selamat Datang di Blog Cara Mengisi Blog dengan Modul Pembelajaran

lusy okvita (072012914)

MASALAH GIZI PADA ANAK - ANAK

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, sedang membangun,dan memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yang sudah lebih maju. Contohnya di bidang kesehatan dari segi tingkat kesehatan. Tingkat kesehatan rakyat Indonesia jauh lebih rendah jika dibandingkan negara maju lainnya dan tidak kunjung meningkat secara signifikan. Melihat kondisi ini bangsa Indonesia harus berjuang memerangi berbagai macam penyakit dan kurang gizi mulai dari akarnya yang saling berinteraksi satu sama lain.
Masalah kesehatan di Indonesia ini harus ditelusuri mulai dari bayi, balita, anak-anak, pra sekolah, remaja, dewasa sampai orang tua. Masalah pada anak – anak yang sering terjadi diantaranya penolakan terhadap makanan, anemia, karies pada gigi, dan obesitas. Sedangkan pada masa remaja sering bermasalah dengan pola makan. Hal- hal yang demikian bermula dari kurang gizi. Masalah – masalah seperti ini harus dicegah dan diperbaiki demi meningkatkan tingkat kesehatan rakyat Indonesia.

B. Tujuan :
1.untuk memenuhi tugas Ilmu Gizi Dasar Daur Kehidupan
2.untuk mengetahui berbagai penyakit yang dialami anak –anak dan remaja

C. Batasan masalah
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah gizi pada masa kanak – kanak dan pada masa remaja

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian masa kanak - kanak
Masa kanak- kanak adalah masa saat seorang bayi telah melewati masa balitanya.

B. Masalah gizi masa kanak -kanak
1.Penolakan atas Makanan
Sepanjang awal-awal tahun pra-sekolah tingkat pertumbuhan secara relatif lambat dibandingkan dengan selama masa bayi. Anak kecil yang baru belajar jalan juga belajar keterampilan baru dan menjadi lebih tertarik akan aktivitas selain daripada makan. Orang tua sering prihatin terkait dengan fakta bahwa anak mereka menolak untuk makan makanan yang telah disiapkan untuk anaknya. Mereka hanya menerima sekali atau dua makanan untuk menyingkat periode waktu. Walaupun perilaku macam ini mengkhawatirkan orang tua, itu biasanya bukanlah sebagai suatu masalah gizi dan perilaku ini pada umumnya berhenti sendiri. Anak-anak yang lain yang berusia sama barangkali secara terus-menerus menuntut makanan. Perilaku ini mungkin adalah suatu cara mencari perhatian dibandingkan suatu tanda rasa lapar.
2.Anemia
Kekurangan zat besi menjadi masalah kekurangan gizi yang paling umum pada awal masa kanak-kanak. Di Australia kekurangan anemia hampir bisa dipastikan terjadi:
1.ketika anak-anak diberi sejumlah besar susu sapi di tengah-tengah tidak adanya makanan yang mengandung zat besi.
2.ketika anak-anak sudah mengalami serangan gastroenteritis secara berulang-ulang.
3.ketika anak-anak diberi suatu diet vegetarian dan zat besi yang tinggi tidaklah siap untuk diserap.
Bayi yang lahir cukup bulan pada umumnya mempunyai bekal zat besi cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka akan zat besi sampai sekitar usia enam bulan. Setelah enam bulan, kecuali jika bayi menerima suatu susu formula bayi dibarengi dengan zat besi atau sejumlah makanan yang cukup baik sebagai sumber zat besi, seperti sajian dalam sereal, sarapan cereal yang mengandung zat besi, daging atau sayur-mayur hijau gelap, ketersediaan zat besi akan habis, tingkat hemoglobin akan turun dan secepatnya anemia akan berkembang.
Ada beberapa pertimbangan mengapa anemia pada awal masa kanak-kanak menjadi perhatian khusus. diantaranya :
•hal ini dapat mendorong ke arah keterlambatan perkembangan mental dan phisik yang tidak mungkin dapat dipulihkan, terutama jika itu terjadi pada masa kanak-kanak.
•juga nampak berkurangnya perlawanan terhadap infeksi/peradangan dan peningkatan keadaan tidak sehat, terutama sekali pada masa sebelum anak-anak sekolah.
Suatu studi terbaru di Sydney telah menemukan bahwa 10% dari populasi yang menjadi sampel anak-anak pra sekolah, dan 20% anak-anak berusia antara 9 dan 24 bulan, kekurangan zat besi (tingkat serum ferritin kurang dari 11 mg per ml) menandakan rendahnya ketersediaan zat besi.. Kekurangan zat besi dalam kelompok umur ini dapat dicegah dengan lebih sering memberikan minum air susu ibu dibandingkan pemberian minum dengan susu botol, pada empat hingga enam bulan dan dengan menunda pemberian susu sapi sebagai minuman utama sampai tahun kedua masa kehidupan (Mira, 1994).
3.Karies pada Gigi
Kerusakan gigi pada anak mengenai semua usia dan berbagai tingkat sosial ekonomi. Gigi mengalami erupsi sampai ke gusi mereka yang peka sebagai tujuan bakteri untuk hadir di mulut. Bakteri inilah yang mendukung pembentukan plaq pada gigi, karena fermentasi karbohidrat oleh asam dan untuk memproduksi substansi unsur lain yang berpotensi untuk mendegradasi email gigi dan dentin (tulang ) gigi dan mendorong terbentuknya rongga/lobang.
Gula adalah substansi utama untuk aktivitas peragian dan terbentuknya plag dan akhirnya caries gigi (cariogenicas). Makanan juga berpotensi untuk merusak gigi karena makanan juga mengandung zat gula. Kerusakan yang disebabkan oleh makanan bukan hanya tergantung jumlah zat gula yang terkandung tetapi juga tergantung pada sejumlah faktor diantaranya :
•frekwensi digunakan
•mempengaruhi produksi air liur (saliva)
•waktu retensi pada gigi
•mempengaruhi pembentukan lag gigi
•kemampuan nya untuk memecahkan email

Pengurangan Karies gigi
Telah ada suatu pengurangan terjadinya plag gigi yang dialami anak-anak di negara Australia. Pengurangan karies ini sebagian dapat berhubungan dengan peningkatan strategi perawatan dan praktek pencegahan dan sebagian kepada aplikasi/penerapan fluoride dalam beberapa format/cara, mencakup penambahan fluorine pada air minum, penambahan fluor pada pasta gigi, penerapan langsung diet suplemen (AIHW, 1994). Ketika data dari survey National Nutrition tahun 1995 disediakan terlihat di sana telah terjadi pengurangan dalam jumlah konsumsi gula sejak tahun 1985.

4.Obesitas
Obesitas sering didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa sedemikian sehingga mengganggu kesehatan. Pada umumnya didiagnosa secara formal apabila seorang anak mempunyai suatu berat badan lebih besar 120% dari yang diharapkan untuk seusianya.
Saat ini terdapat bukti bahwa prevalensi kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia yang mencapai tingkatan yang membahayakan. Kejadian obesitas di negara-negara maju seperti di negara-negara Eropa, USA, dan Australia telah mencapai tingkatan epidemi. Akan tetapi hal ini tidak hanya terjadi di negara-negara maju, di beberapa negara berkembang obesitas justru telah menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Sebagai contoh, 70% dan penduduk dewasa Polynesia di Samoa masuk kategori obes.
Obesitas sukar untuk dihilangkan. Sementara itu prevalensi obesitas nampak seperti lebih besar sepanjang periode pertumbuhan yang cepat, yaitu sepanjang tahun pertama kehidupan dan pada masa remaja. Ini dapat berkembang pada setiap waktu selama masa kanak-kanak. Inilah dia, bukti untuk menyatakan bahwa masa bayi dan masa remajperiode adiposity memantul kembali antara usia lima dan tujuh tahun, periode kritis terutama sekali untuk perkembangan kegemukan (obesitas) karena obesitas mulai dari usia ini nampak meningkatkan: resiko obesitas secara terus menerus (Dietz, 1995).
Perawatan obesitas pada masa kanak - kanak
Perawatan obesitas pada masa kanak-kanak perlu ditekankan pada dua faktor : Pertama, diet energi sangat rendah tidaklah pantas untuk anak yang sedang bertumbuh karena itu sukar untuk memastikan/menjamin suatu intake zat gizi penting yang adekuat ketika intake energi kurang. Oleh karena itu masukan makanan, perlu cukup untuk menyediakan suatu masukan adekuat dalam hal bahan gizi yang penting, vitamin dan mineral. Cara yang terbaik untuk mencapai ini dengan membatasi masukan makanan yang sering menjadi kontribusi pemasukan energi seperti :
-makanan tinggi kalori
-besarnya volume jus buah, minuman buah atau yang manis-manis
-variasi makanan yang tinggi lemak seperti susu, daging dan keju.
Kedua, tingkatan aktivitas juga perlu untuk dipertimbangkan. Anak-anak obesitas sering tidak aktif secara alami dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan menyaksikan televisi dibandingkan dengan hiburan yang lebih aktip seperti berenang, bersepeda dan bermain bola. Partispasi keluarga dalam hal diet dan strategi aktivitas adalah penting agar kedua hal ini bisa berjalan efektip. Untuk informasi yang lebih jelas lihat Bab 35 tentang pengembangan, perawatan dan konsekwensi berkenaan dengan metabolisme serta pemeliharaan berat badan dan obesitas.

C. Masalah gizi masa remaja
1.Pola makan anak remaja
Tanda masa remaja adalah perubahan. Ini meliputi perubahan dalam karakteristik phisik, dalam perkembangan psikologis dan dalam peranan sosial serta tanggung-jawab. Satu konsekwensi yang penting tentang perubahan ini menjadi asumsi pengawasan pada anak remaja yang terus meningkat dalam hal pola makan mereka. Makanan yang dimakan sekarang tidak tergantung semata pada pola makanan keluarga, tetapi juga pada banyak faktor lain termasuk gambaran diri, idola, media, ekspektasi sosial dan budaya dalam hubungan dengan ukuran dan bentuk badan, akses keuangan untuk makanan dan dekatnya penjual/penyedia makanan. Mengkonsumsi snak antara dua waktu makan sebagai ganti makanan adalah suatu corak diet anak remaja diet umumnya. Ada hubungan bahwa pola makan semacam ini tidak bisa memenuhi kebutuhan zat gizi yang tinggi dihubungkan dengan pertumbuhan anak remaja yang cepat. Jelasnya, bagaimanapun, implikasi nutrisi dari suatu pola makan yang mana kadang-kadang diuraikan seperti 'grazing’ lebih tergantung pada apa yang dimakan dibanding atau bagaimana memakannya.
Fakta bahwa seorang anak remaja yang benar-benar mempunyai suatu total kebutuhan energi yang lebih tinggi dibanding orang dewasa muda adalah sering dilewatkan. Rata-rata anak kebutuhan energi remaja adalah sekitar lebih dari 1000 kJ per hari dibanding orang dewasa dan sebagai konsekwensi lebih bebas ia harus mempertimbangkan konsumsi makanan dengan suatu yang lebih padat energi.
Walaupun banyak penganan (coklat, potato chip, kue, pie, biskuit dan soft drink) mungkin tinggi akan lemak atau energi dan gula, dan selalu rendah dalam hal kandungan zat gizi. Buah, sayur mentah, keju, roti, cereal, telor, ikan dan daging semua bisa dimakan dalam wujud penganan yang mempunyai konsentrasi zat gizi tinggi. Adalah penting, kedepan untuk membedakan antara pertanyaan makanan snack (sebagai pengganti makanan), yang tidak perlu membuat masalah jika suatu pemilihan makanan secara luas telah dipilih, dan pertanyaan dalam mengkonsumsi hanya satu cakupan penganan yang terbatas yang mana secara relatif tinggi kalori dan rendah di dalam nilai gizi. Tabel 29.5 menunjukkan kandungan kalori dan densitas nutrisi sejumlah makanan yang biasanya dimakan sebagai penganan / makanan kecil.

2.Diet
Satu konsekwensi over konsumsi kalori makanan kecil selama masa remaja mungkin adalah obesitas. Bagaimanapun, pada umumnya, ini bukanlah pijakan alasan untuk obesitas dalam perkembangan pada saat ini, pertimbangan lainnya mungkin sosial, fisiologis atau psikologis. Sebagai contoh, individu yang maturitas lebih awal nampak mempunyai suatu kecenderungan lebih besar untuk menjadi obesitas pada waktu ini. Tidaklah jelas apakah ini adalah karena dipandu over nutrisi untuk menjadi dewasa lebih awal, atau sebab masukan energi yang ditingkatkan dihubungkan dengan masa remaja berlanjut setelah pertumbuhan berhenti.
Apapun juga alasan untuk pertumbuhan obesitas pada masa remaja, mengakibatkan terutama individu menyusahkan pada waktu ini, dan mungkin mendorong ke arah suatu situasi di mana makanan dan makanan diasumsikan secara tidak biasa. Ketakutan akan menjadi kelebihan berat sekali kuat pada anak remaja perempuan dan yang sedang diet dan bentuk perilaku pengendalian berat badan yang lain adalah biasa dalam kelompok umur ini. Diet nampaknya suatu penjelasan parsial untuk fakta bahwa masukan makanan yang dilaporkan untuk anak gadis usia 15 tahun dalam Survei Diet Anak-Anak Nasional tahun 1985 tidak ada yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak perempuan usia 10 tahun.
Usaha untuk menurunkan berat badan, atau sederhananya untuk mencegah kelebihan berat, dengan pertolongan diet ekstrim yang tidak berimbang atau tidak cukup dalam hal bahan gizi dan energi mereka, kadang-kadang dikombinasikan dengan kelebihan aktivitas phisik, cenderung untuk mengakibatkan hilangnya lebih banyak cairan dan tidak adanya jaringan lemak. Lebih dari itu, terlepas dari hal negatif mereka berdampak pada pengembangan dan pertumbuhan selama masa remaja, mereka mungkin juga lebih tinggi – mengalami efek yang tidak diinginkan atas kesehatan dalam hidup dikemudian hari. Ketika perilaku seperti itu berlanjut sepanjang waktu akan mengakibatkan suatu ketidakteraturan pola makan.

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Masa kanak- kanak adalah masa saat seorang bayi telah melewati masa balitanya. Masalah yang sering terjadi pada masa ini adalah penolakan terhadap makanan, anemia, karies gigi, dan obesitas. Penolakan pada makanan ini disebabkan karena pada masa ini anak cenderung lebih tertarik akan aktivitas dan keterampilan baru daripada makan.Anemia ini disebabakan karena anak-anak diberi sejumlah besar susu sapi di tengah-tengah tidak adanya makanan yang mengandung zat besi, anak-anak sudah mengalami serangan gastroenteritis secara berulang-ulang, dan anak-anak diberi suatu diet vegetarian dan zat besi yang tinggi tidaklah siap untuk diserap.
Pada masa Remaja masalah yang juga sering terjadi adalah pola makan yang tidak baik dan diet. pola diet ini dilakukan karena adanya rasa ketakutan kuat sekali akan kelebihan berat pada anak remaja perempuan.Dimana semua ini tidak terlepas dari hal negatif yang berdampak pada pengembangan dan pertumbuhan selama masa remaja dan mengalami efek yang tidak diinginkan atas kesehatan dalam hidup dikemudian hari.

B.SARAN
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritikan sangat penulis harapkan mengingat masih adanya kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.






Daftar Pustaka
1. ATMASIR,sUNITA.2002.ILMU GIZI DASAR.JAKARTA
2. WIKIPEDIA.COM