BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
a. mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang anemia
b. Mahasiswa dapat memahami etiologi anemia
c. Mahasiswa dapat menguraikan tanda gejala anemia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain.
Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan pusing. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Mereka merasa lebih sulit untuk bekerja. Ini berarti mutu hidupnya lebih rendah.. Tingkat Hb diukur sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count/CBC). Lihat Lembaran Informasi 121 untuk informasi lebih lanjut tentang tes laboratorium ini.
Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang normal adalah sedikitnya 12 untuk perempuan dan 14 untuk laki-laki.. Secara keseluruhan, perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan orang yang sangat tua atau sangat muda.
B. Penyebab
Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat besi, serta vitamin B12 dan asam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal.
Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:
• Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar dengan warna).
• Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
• Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan
• Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
C. Tanda dan Gejala
Orang yang mengalami anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang sesak. Gejala yang umumnya dialami oleh pasien anemia yaitu biasanya sesak napas (khususnya ketika latihan fisik), kelemahan, letargi (mengantuk), palpitasi dan sakit kepala. Pada orang yang lebih tua gejala payah jantung, angina pektoris, kaludikasio intermitten, dan kebingungan dapat ada. Gangguan penglihatan yang disebabkan perdarahan retina dapat menjadi komplikasi anemia yang sangat berat, khususnya yang timbul cepat (rapid onset).
D. Pencegahan
yang bisa Anda lakukan untuk mencegah datangnya anemia:
1. Usahakan makanan Anda lebih berfariasi. Sertakan juga makanan yang mengandung banyak zat besi. Dari buah-buahan seperti apel, pisang, plum dan aprikot. Zat besi dalam sayur-sayuran bisa Anda dapat dari asparagus, labu, ubi rambat, brokoli, tumbuhan merambat, kacang merah, tahu dan biji-bijian.
2. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dan juga vitamin C. Ini akan membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Konsumsi vitamin C bersamaan dengan saat Anda memakan zat besi.
3. Hindari gula atau kurangi konsumsi gula Anda. Ini akan meningkatkan penyerapan zat besi. Hindari makan asem. Asem bisa menghambat tubuh menyerap zat besi
4. Konsumsi juga makanan yang bermuatan kalsium, vitamin E dan zinc sebagai tambahan. Namun jangan di waktu yang bersamaan dengan konsumsi zat besi. Zat-zat di atas bagus untuk tubuh namun bisa mengganggu penyerapan zat besi.
5. Tambahkan juga buah-buahan kering seperti kismis dan buah prem yang dikeringkan ke menu diet Anda. Kurangi konsumsi kopi dan black tea. Minuman ini mengandung poliphenol dan tannin yang bisa mengganggu penyerapan zat besi.
6. Haid yang berlebihan dapat menguras darah dalam tubuh Anda. Temui dokter jika hal tersebut terjadi. Jika dibiarkan terus-menerus dampaknya akan sangat tak baik.
7. Jika mengkonsumsi obat untuk penyakit Anda, usahakan atas referensi dokter. Beberapa obat bisa menghambat masuknya zat besi dan vitamin B ke dalam tubuh.
8. Jika Anda seorang vegetarian sebaiknya diskusikan masalah kesehatan Anda dengan ahlinya. Vitamin B-12 banyak didapat dari makanan berdaging, vegan tentu saja tidak mengkonsumsi daging.
E. Pengobatan
Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya.:
• Pertama, mengobati pendarahan kronis. Ini mungkin pendarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan
• Berikut, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada
• Berhenti memakai, atau mengurangi dosis obat penyebab anemia
• Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia parah. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.
• EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di Indonesia.
Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian. Transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko dari transfusi darah, sebaiknya kita hindari transfusi untuk mengobati anemia.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Anemia merupakan kekurangan zat besi yang biasa diderita oleh wanita hamil pada dasarnya anemia merupakan masalah rasional dan berpengaruh sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
Anemia, biasa didefenisikan sebagai konsentrasi hemoglobin dalam darah kurang daripada 13,5 g/dl pada laki-laki dewasa dan kurang daripada 11,5 g/dl pada wanita dewasa, walaupun orang memakai 14g/dl dan 12 g/dl sebagai batas terendah normal pada orang dewasa. Dari umur 3 bulan sampai akil balik, kurang daripada 11,0 g/dl menunjukkan anemia. Karena bayi baru lahir mempunyai kadar hemoglobin tinggi, 15,0 g/dl dianggap sebagai batas terendah pada waktu lahir. Penurunan hemoglobin biasanya disertai dengan penurunan jumlah sel darah merah dan PCV (packed cell volume).
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
id.wikipedia.org/wiki/Anemia –
www.gizi.n wikipedia.org/wiki/Anaemia
et/anemia/index